Mengapa Wajah Orang Jomon dan Yayoi Berbeda? Memahami Perbedaan Fisik antara Dua Periode Penting dalam Sejarah Jepang

ilustrasi foto (pexels.com/Tomáš Malík)

 

Jepang adalah negara dengan sejarah budaya yang panjang dan kaya. Dua periode yang sangat penting dalam evolusi sejarah Jepang adalah periode Jomon dan Yayoi. Selain perbedaan dalam aspek budaya dan teknologi, terdapat juga perbedaan fisik yang signifikan antara orang-orang dari kedua periode tersebut.

 

Periode Jomon: Karakteristik Fisik

Periode Jomon, yang berlangsung dari sekitar 14.000 hingga 300 SM, dikenal karena keberadaan masyarakat pemburu-pengumpul yang hidup di Jepang prasejarah. Orang-orang Jomon memiliki ciri fisik tertentu yang membedakan mereka dari kelompok etnis lainnya. Beberapa ciri khas termasuk:

  1. Rasial Murni: Orang-orang Jomon diyakini sebagai nenek moyang langsung dari penduduk Jepang modern. Mereka cenderung memiliki kulit yang lebih gelap, rambut hitam lurus, dan mata cokelat.

  2. Muka Lebar dan Pendek: Salah satu ciri paling mencolok dari orang-orang Jomon adalah bentuk wajah mereka yang lebar dan pendek. Ini sering kali disertai dengan hidung lebar, pipi yang penuh dan dagu yang tidak terlalu tajam.

  3. Mata Almond dan Tengkorak Berbentuk Elips: Orang-orang Jomon sering kali memiliki mata yang berbentuk almond dan tengkorak yang cenderung berbentuk elips yang merupakan ciri fisik yang khas dari populasi Jomon. Bentuk tengkorak ini berbeda dengan bentuk tengkorak yang lebih bulat yang ditemukan pada populasi Yayoi dan penduduk Jepang modern.

  4. Mata Almond: Orang-orang Jomon sering kali memiliki mata yang berbentuk almond, yang berbeda dengan mata yang lebih bulat yang ditemukan pada populasi Yayoi dan orang Jepang modern.

  5. Rambut Hitam Lurus: Rambut hitam lurus adalah ciri khas dari orang-orang Jomon. Mereka biasanya memiliki rambut yang tebal dan lurus, meskipun ada variasi individual dalam warna dan tekstur rambut.

  6. Kulit Gelap: Orang-orang Jomon cenderung memiliki kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan populasi Yayoi dan orang Jepang modern. Ini dapat menjadi hasil dari adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda dan tingkat paparan sinar matahari yang tinggi.

  7. Postur Tubuh yang Kecil: Orang-orang Jomon sering kali memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan populasi Yayoi. Ini dapat mencerminkan pola makan yang berbeda dan gaya hidup pemburu-pengumpul mereka.

Periode Yayoi: Perubahan dalam Genetika dan Migrasi

Periode Yayoi, yang berlangsung dari sekitar 300 SM hingga 300 M, ditandai dengan masuknya budaya pertanian dan logam ke Jepang. Kedatangan kelompok imigran baru dari daratan Asia membawa perubahan signifikan dalam komposisi genetik dan fisik penduduk Jepang. Beberapa ciri fisik yang muncul selama periode Yayoi meliputi:

  1. Penampilan yang Lebih Cenderung ke Timur: Penduduk periode Yayoi memiliki ciri-ciri fisik yang lebih cenderung ke arah orang Asia Timur, dengan kulit yang lebih cerah, rambut cokelat atau hitam, dan mata yang sering kali lebih besar dan lebih berbentuk bulat.

  2. Perubahan Bentuk Wajah: Wajah orang Yayoi cenderung lebih panjang dan ramping daripada orang-orang Jomon. Hidung mereka mungkin lebih tirus, dan dagu lebih lancip.

  3. Adopsi Baru-bara dari Teknologi Pertanian dan Logam: Perubahan dalam gaya hidup dan teknologi juga berkontribusi pada perubahan fisik. Masyarakat Yayoi mengadopsi pertanian, yang mengarah pada perubahan dalam pola makan dan pemakaian gigi, yang mungkin mempengaruhi struktur wajah mereka.

  4. Bentuk Tengkorak yang Lebih Bulat: Orang-orang Yayoi cenderung memiliki bentuk tengkorak yang lebih bulat daripada orang-orang Jomon. Ini berbeda dengan bentuk tengkorak elips yang umum ditemukan pada populasi Jomon.

  5. Mata yang Lebih Besar dan Bulat: Orang-orang Yayoi sering kali memiliki mata yang lebih besar dan lebih bulat dibandingkan dengan orang-orang Jomon. Ini merupakan ciri fisik yang berbeda yang juga dapat dilihat pada populasi Jepang modern.
  6. Rambut dan Kulit yang Lebih Terang: Orang-orang Yayoi cenderung memiliki warna rambut yang lebih bervariasi, termasuk cokelat dan hitam, dan kulit yang lebih terang dibandingkan dengan orang-orang Jomon. Ini bisa mencerminkan pengaruh migrasi dan interaksi dengan populasi yang datang dari daratan Asia.

  7. Postur Tubuh yang Lebih Tinggi: Orang-orang Yayoi umumnya memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dan proporsi tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan orang-orang Jomon. Ini bisa menjadi hasil dari perubahan gaya hidup, termasuk pengenalan pertanian dan diet yang berbeda.

 

Perbedaan yang Mencerminkan Perubahan Sejarah

Perbedaan fisik antara orang-orang Jomon dan Yayoi mencerminkan perubahan sejarah yang signifikan dalam evolusi budaya dan genetik Jepang. Sementara orang-orang Jomon mewakili masyarakat pemburu-pengumpul yang berakar dalam budaya prasejarah Jepang, kedatangan orang-orang Yayoi membawa transformasi besar dalam cara hidup dan struktur sosial. Melalui memahami perbedaan fisik ini, kita dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan masyarakat Jepang yang unik dan beragam.

 

Klik Artikel Lainnya Morning December, Baca Artikel berdasarkan Category, klik tulisan berwarna dibawah ini. Thank You!

FASHION   OOTD   BEAUTY   RELATIONSHIP   HEALTH   TRAVEL   CULINARY   KOREA   LIFE   EDUCATION   FICTION   SPORT   ZODIAC   NEWS ←

morningdecember.com

Berita Terkait

10 Fakta Menarik tentang Nefertiti: Ratu Kecantikan ...
Ciri-ciri Fisik Ras Austronoid, Karakteristik dan ...
Ciri-ciri Fisik Ras Mongoloid dan Penyebaran
Ras Negroid dan Ciri-cirinya