

ilustrasi foto (pexels.com/Nurefşan KOŞAR)
Tiada angin, tiada hujan, Dika dan Rani memutuskan untuk membeli rumah tua yang terbengkalai di pinggiran kota. Mereka telah lama mencari tempat yang mereka bisa panggil “rumah”, dan ketika mereka menemukan rumah tua itu, terletak di tengah-tengah hutan lebat, mereka merasa seolah-olah takdir telah memimpin mereka ke sana.
Rumah itu terlihat seperti dari masa lalu yang jauh, dengan cat yang terkelupas dan jendela-jendela yang retak. Tetapi bagi Dika dan Rani, itu adalah potongan surga yang tertunda. Mereka membeli rumah itu tanpa ragu.
Namun, keputusan mereka untuk membeli rumah itu menjadi awal dari mimpi buruk yang tak terbayangkan.
Pertama-tama, suara-suara aneh mulai terdengar di malam hari. Suara langkah kaki melintasi lantai kayu tua rumah, meskipun tidak ada yang terlihat. Dika dan Rani mencoba mengabaikan itu, menganggapnya sebagai suara dari rumah yang terlalu tua.
Tetapi ketika malam semakin gelap, kejadian aneh lainnya mulai terjadi. Mereka mendengar suara tangisan anak-anak yang bergema dari ruang bawah tanah yang terkunci. Meskipun mereka mencoba membukanya, pintu itu tidak akan bergerak sedikitpun.
Ketakutan mulai merayap ke dalam hati Dika dan Rani ketika mereka menemukan ruangan tersembunyi di dalam rumah. Ruangan itu dipenuhi dengan boneka-boneka tua yang terlihat seperti manusia, tergeletak di pojokan gelap. Matanya yang kosong seolah-olah menatap ke arah mereka dengan ketidaknyamanan yang tak terungkapkan.
Semakin mereka mencoba menyingkirkan keanehan-keanehan itu, semakin keras kehadiran paranormal itu menuntut perhatian mereka. Mimpi-mimpi buruk menyerang mereka di malam hari, menceritakan kisah-kisah horor yang tersembunyi di balik dinding rumah itu.
Dalam keputusasaan, Dika dan Rani memutuskan untuk memanggil seorang paranormal untuk membersihkan rumah dari energi negatif yang menghantui. Namun, apa yang mereka temukan adalah kebenaran yang mengerikan: rumah itu dahulu adalah tempat berlangsungnya ritual-ritual gelap yang menakutkan, dan roh-roh jahat masih terperangkap di sana, haus akan kesengsaraan.
Dengan hati yang berat, Dika dan Rani meninggalkan rumah itu, meninggalkan di belakangnya mimpi-mimpi buruk yang terkubur dalam dinding rumah tua yang terlupakan. Mereka sadar bahwa, terkadang, harga yang harus dibayar untuk rumah baru bisa jauh lebih mengerikan daripada yang mereka bayangkan.
Klik Artikel Lainnya Morning December, Baca Artikel berdasarkan Category, klik tulisan berwarna dibawah ini. Thank You!
→ FASHION OOTD BEAUTY RELATIONSHIP HEALTH TRAVEL CULINARY KOREA LIFE EDUCATION FICTION SPORT ZODIAC NEWS ←
morningdecember.com